MAKALAH
PEMODELAN DAN ANALISIS SPK
OLEH :
KELOMPOK 4
NAMA : NPM :
Ridwan husain 0904411401
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO FAKULTAS KOMPUTER
TAHUN AJARAN 2012
A. PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Setiap perusahaan maupun instansi
pemerintahan tidak akan pernah luput dari masalah. Terutama masalah yang
berhubungan dengan pengelolaan manajemen. Jika ditinjau dari kehidupan
sehari-hari terjadinya masalah bisa disebabkan dari pihak internal maupun pihak
eksternal. Banyak pihak yang menganggap bahwa masalah yang datangnya dari pihak
eksternal lebih berbahaya sehingga di prioritaskan untuk segera diselesaikan,
sedangkan masalah yang datangnya dari dalam (internal) tidak terlalu berbahaya.
Inilah suatu pandangan yang salah dan bisa menyebabkan kehancuran dari sebuah
perusahaan / instansi /organisasi.
Karena masalah yang harus kita waspadai
dan harus segera kita selesaikan adalah masalah yang datangnya dari internal.
Kita lihat saja partai politik sekarang banyak yang pecah karena disebabkan
masalah di dalam internalnya, perusahaan banyak yang bangkrut karena masalah yang datang dari dalam ( internal ).
DDS / SPK
adalah sebuah Aplikasi atau sistem Komputer yang interaktif yang membantu
pembuatan pegambilan keputusan, dalam menggunakan dan memanfaatkan data serta
model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Berdasarkan tugas yang di berikan oleh dosen
kami maka penulis dalam makalah ini akan membahas tentang ” pemodelan dan
analisis spk”.
2.
Rumusan masalah
Dalam makalah ini penulis makalah ini
kami akan memfokuskan pada beberapa masalah di bawah ini :
1. model
dan analisis dalam SPK
2. Pemodelan
sistem pendukung manajemen
3. Model
statis dan dinami
4. Struktur
dari beberapa model yang berhasil dan metodologinya
5. Analisis
keputusan
6. Pohon
keputusan
7. Struktur model matematika
8. Optimisasi
pemrograman matematika
9. Metode
pencarian pemecahan masalah
10. Mendefinisikan
masalah dan strukturnya Pemrograman heuristik
11. Simulasi
3.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan
makalah ini agar pembaca dapat lebih memahami tentang materi pemodelan dan
analisis spk sehingga bermafaat di kemudian hari.
B. PEMBAHASAN
1. MODEL DAN ANALISIS DALAM
SPK
Pemodelan adalah elemen kunci pada
kebanyakan DSS.
Pemodelan merupakan suatu upaya untuk melakukan analisis sistem pendukung
keputusan (SPK) dengan cara meniru bentuk nyata-nya daripada melakukannya pada
sistem nyata. Dan hal penting pada sebuah DSS
berbasis-model. Ada banyak kelas model, dan kerap kali ada banyak teknik khusus
untuk memecahkan masing-masing model. Simulasi merupakan pendekatan pemodelan
yang umum, namun ada juga pendekatan yang lain. Model merupakan konseptualisasi dari suatu
masalah dengan mencoba mengabstraksikannya dalam bentuk kuantitatif maupun
kualitatif. Dengan model kita mencoba mendekati masalah sebenarnya dengan
melakukan beberapa penyederhanaan melalui pernyataan asumsi.Dalam
permodelan DSS dapat diklasifikasikan menjadi model statis dan model dinamis.
Model secara umum terdiri dari:
1.
Variabel Keputusan, yaitu variabel yang berada di
bawah kontrol pemegangkeputusan yang nilainya ditentukan oleh si pemegang
keputusan, contohnya adalah nilai anggaran, waktu proses, jumlah produk, jenis
produk dsb
2.
Variabel diluar kontrol, yaitu variabel yang
berada di luar kontrol pemegang keputusan namun mempengaruhi keluaran dari
model, contohnya adalah tingkat inflasi, strategi pesaing, pertumbuhan
teknologi,dsb.
3.
Variabel Hasil, yang merupakan keluaran dari
model yang ditentukan oleh variabel keputusan dan variabel di luar kontrol,
contohnya adalah nilai keuntungan, nilai return on investment, kapasitas
produksi, harga produk, dsb
Ada
empat jenis dasar model :
1.
Model
Fisik. Adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi.
2. Model Naratif. Adalah jenis model yang
menggambarkan dan menjelaskan suatu entitas secra langsung baik dalam bentuk
lisan maupun tertulis.
3. Model Grafik. Merupakan model yang
menggambarkan entitasnya dengan sejumlah garis atau simbol. model ini merupakan
model yang sangat efektif dalam menjelaskan suatu entitas.
4. Model Matematika. semua rumus dan
persamaan matematika adalah suatu model matematika. model ini memiliki
kemampuan untuk memperkirakan output masalah-masalah tertentu yang bersifat
eksakta.
Ø Keuntungan
Model
- Biaya analisis model lebih murah daripada percobaan yang dilakukan pada sistem yang sesungguhnya.
- Model memungkinkan untuk menyingkat waktu. Operasi bertahun-tahun dapat disimulasikan dalam hitungan menit di komputer.
- Manipulasi model (perubahan variabel) lebih mudah dilakukan daripada bila diterapkan pada sistem nyata. Selanjutnya percobaan yang dilakukan akan lebih mudah dilakukan dan tak mengganggu jalannya operasi harian organisasi.
- Akibat yang ditimbulkan dari adanya kesalahan-kesalahan sewaktu proses trial-and-error lebih kecil daripada penggunaan model langsung di sistem nyata.
- Lingkungan sekarang yang makin berada dalam ketidakpastian. Penggunaan pemodelan menjadikan seorang manajer dapat menghitung resiko yang ada pada proses-proses tertentu.
- Penggunaan model matematis bisa menjadikan analisis dilakukan pada kemungkinan- kemungkinan solusi yang banyak sekali, bahkan bisa tak terhitung. Dengan adanya komunikasi dan teknologi canggih sekarang ini, manajer akan seringkali memiliki alternatif-alternatif pilihan.
- Model meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan pelatihan.
Pemodelan pada SPK mencakup tujuh permasalahan:
1. Identifikasi masalah dan analisis lingkungan.
Pada tahap ini akan dilakukan pengawasan, pelacakan, dan interpretasi terhadap informasi-informasi yang telah terkumpul. Analisis dilakukan terhadap domain dan dinamika dari lingkungan yang ada. Pada bagian ini perlu juga diidentifikasi budaya organisasi dan proses pengambilan keputusan. Dapat digunakan business intelligence tools untuk keperluan tersebut.
2. Identifikasi variabel
Pada tahap ini akan diidentifikasi variabel-variabel yang relevan. Variabel tersebut meliputi variabel keputusan, variabel intermediate (tak terkontrol), dan variabel hasil. Untuk kepentingan tersebut, dapat digunakan influence diagram untuk menunjukkan relasi antar variabel-variabel tersebut.
3. Peramalan (forecasting).
Apabila suatu SPK diimplemantasikan, maka akibatnya akan dirasakan di kemudian hari. Oleh karena itu, peramalan mutlak diperlukan.
4. Penggunaan beberapa model keputusan.
Suatu sistem pendukung keputusan dapat terdiri-atas beberapa model. Masing-masing model merepresentasikan bagian yang berbeda dari masalah pengambilan keputusan.
5. Seleksi kategori model yang sesuai.
Ada tujuh kategori model SPK sebagaimana telah dijelaskan pada bagian terdahulu.
Setiap kategori memiliki beberapa teknik-teknik tertentu. Pada dasarnya, teknik-teknik tersebut dapat diaplikasikan baik dalam model statis maupun model dinamis.
- Model statis umumnya memberikan asumsi adanya operasi perulangan dengan
menggunakan kondisi yang identik.
- Model dinamik (time-dependent) merepresentasikan skenario yang senantiasa
berubah dari waktu ke waktu.
6. Manajemen model.
Untuk menjaga integritas dan aplikabilitasnya, model perlu dikelola sebaik mungkin.
Untuk keperluan tersebut dibutuhkan suatu model base management system. Model Base Management System (MBMS) merupakan paket perangkat lunak yang dibangun dengan kapabilitas yang mirip dengan DBMS.
Kapabilitas MBMS meliputi:
- kontrol,
- fleksibilitas,
- umpan balik,
- antarmuka,
- adanya pengurangan redundansi, dan
- adanya peningkatan konsistensi.
7. Pemodelan berbasis pengetahuan
Sistem berbasis pengetahuan menggunakan sekumpulan aturan dalam menyelesaikan permasalahannya. Sistem pakar merupakan salah satu model pendukung keputusan yang bersifat kualitatif. Sistem pakar merupakan sistem berbasis pengetahuan.
2.
PEMODELAN
SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN
Subsistem Manajemen Model
Subsistem dari manajemen model dari Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari elemen-elemen berikut ini:
Subsistem dari manajemen model dari Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari elemen-elemen berikut ini:
- Basis Model
Basis model berisi rutin dan
statistik khusus, keuangan, forecasting, ilmu manajemen, dan model kuantitatif
lainnya yang memberikan kapabilitas analisis pada sebuah sistem pendukung
keputusan. Kemampuan untuk invokasi, menjalankan, mengubah, menggabungkan, dan
menginspeksi model merupakan suatu kapabilitas kunci dari sistem pendukung
keputusan dan yang membedakannya dengan CBIS (Computer Base Information System)
lainnya. Model dalam basis model dapat dibagi menjadi empat katagori utama, dan
satu katagori pendukung, yaitu:
- Strategis : Model strategis digunakan untuk mendukung manajemen puncak untuk menjalankan tanggung jawab dalam perencanaan strategis.
- Taktis : Model Taktis digunakan terutama oleh manajemen tingkat menengah, untuk membantu mengalokasikan dan mengontrol sumber daya organisasi.
- Operasional : Model ini digunakan untuk mendukung aktivitas kerja harian transaksi organisasi.
- Analitik : Model ini digunakan untuk menganalisis data, model ini meliputi model statik, ilmu manajemen, algoritma data mining, model keuangan, dan lainnya.
- Blok Pembangunan Model dan Rutin : Selain berisi model strategis, taktis, dan operasional, basis model juga berisi blok pembangunan model dan rutin. Contoh-contohnya meliputi satu rutin generator dengan jumlah acak, kurva, atau line-fitting rutin, rutin komputasi present-value, dan analisis regresi. Blok pembangunan ini dapat digunakan dalam beberapa cara. Dapat disebarkan untuk aplikasi sebagai analisis data, dapat juga digunakan sebagai komponen present-value, dan analisis regresi.
- Sistem Manajemen Basis Model
Fungsi perangkat lunak sistem
manajemen basis model (MBMS) adalah untuk membuat model dengan menggunakan
bahasa pemrograman, alat sistem pendukung keputusan atau subrutin, dan blok
pembangunan lainnya, membangkitkan rutin baru dan laporan, pembaruan dan
perubahan model, dan manipulasi data model. MBMS mampu mengaitkan model-model
dengan link yang tepat melalui sebuah database.
Peran direktori model yang
terhubung ke MBMS sama dengan direktori database. Direktori model adalah
katalog dari semua model dan perangkat lunak lainnya pada basis model. Yang
berisi definisi model dan fungsi utamanya adalah menjawab pertanyaan tentang
ketersediaan dan kapabilitas model. Sistem Manajemen Basis Model/Model Base
Management System (MBMS) berisi beberapa elemen antara lain, yaitu :
- Eksekusi Model : Eksekusi Model adalah proses mengontrol jalannya model.
- Integrasi Model : Model ini mencakup gabungan operasi dari beberapa model saat diperlukan (misalnya mengarahkan output suatu model, katakanlah perkiraan, untuk diproses model lain, misal model perencanaan pemrograman linier).
- Perintah (Comman Processor Model) : Model ini digunakan untuk menerima dan menginterpretasikan instruksi-instruksi pemodelan dari komponen antarmuka pengguna dan merutekannya ke MBMS, eksekusi model atau fungsi-fungsi integrasi elemen-elemen tersebut beserta antarmukanya dengan komponen sistem pendukung keputusan.
Kemampuan subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan antara
lain :
1.
Mampu menciptakan model – model
baru dengan cepat dan mudah
2.
Mampu mengkatalogkan dan
mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai
3.
Mampu menghubungkan model –
model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai
4.
Mampu mengelola basis model
dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen.
3. MODEL STATIS DAN DINAMIS
Ø Model Statis
Menggunakan satu fokus tunggal dalam suatu keadaan dan segala sesuatu
terjadi dalam interval tunggal. Model
statis mengambil satu snapshot tunggal dari
suatu situasi. Selama snapshot tersebut, segala sesuatu terjadi dalam interval
tunggal. Sebagai contoh, satu keputusan mengenai membuat sendiri atau membeli
satu produk adalah keputusan bersifat statis. Pendapatan triwulan atau tahunan
adalah statis, demikian juga contoh keputusan investasi. Sebagian besar situasi
pengambilan keputusan statis diperkirakan berulang dengan kondisi yang
identik
Simulasi proses memulai
dengan steady-state yang merupakan representasi model statis dari sebuah
pabrik untuk menemukan parameter pengoperasian optimal. Representasi statis
menganggap bahwa aliran bahan mentah ke dalam pabrik akan berlangsung
terus-menerus dan tidak bervariasi. Simulasi steady-state adalah alat utama
untuk desain proses ketika para ahli teknik harus menentukan imbal balik
terbaik antara biaya capital, biaya operasi, performa proses, kualitas produk,
dan factor-faktor keamanan serta lingkungan (Boswell, 1999). Stabilitas dari
data relevan dianggap ada pada analisis statis.
Contoh :
- Keputusan pembelian atau pembuatan sendiri suku cadang suatu produk
- Pendapatan triwulan / tahunan
- Keputusan investasi
Ø Model Dinamis
Ada beberapa kisah tentang
pembangunan model yang menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengembangkan
satu model statis yang kompleks, berskala ultrabesar, dan sulit dipecahkan.
Model tersebut merepresentasikan situasi pengambilan keputusan dunia nyata yang
makan waktu satu minggu, seperti produksi sosis. Mereka mengirimkan system dan
menyajikan hasilnya kepada presiden perusahan, yang menanggapi, “Hebat! Model
mampu menangani masalah satu minggu. Model dinamis merepresentasikan
scenario yang berubah sepanjang waktu. Contoh sederhana adalah proyeksi
rugi-laba 5 tahun di mana data input seperti biaya, harga, dan kuantitas
berubah dari tahun ke tahun.
Model dinamis tergantung
pada waktu. Sebagai contoh, dalam menentukan berapa banyak poin checkout harus
dibuat pada sebuah supermarket, orang harus mengambil waktu satu hari karena
jumlah pelanggan yang berbeda-beda dating selama setiap jam. Permintaan harus
diperkirakan sepanjang waktu. Simulasi dinamis, berlawanan dengan simulasi steady-state,
merepresentasikan apa yang terjadi ketika kondisi berubah dari steady-state ke
kondisi tergantung waktu. Mungkin ada variasi pada bahan mentah (tanah liat).
Metodologi ini digunakan pada desain control pabrik (Boswell, 1999)
Model dinamis penting
karena model ini sepanjang waktu menggunakan, merepresentasikan, atau membuat
trend dan pola-pola. Model ini juga menunjukkan rata-rata per periode,
rata-rata perubahan, dan analisi perbandingan. Model dapat diperluas menjadi
model aliran jaringan dinamis untuk mengakomodasi inventori (Aronson, 1989).
1.
Skenario yang mengalami perubahan sepanjang waktu. Misalnya proyeksi
rugi laba 5 tahun yang dipenagruhi oleh input biaya, harga dan kuantitas yang
berubah dari tahun ke tahun.
2.
Model dinamis ditentukan oleh fungsi waktu
3.
Representasi rata – rata setiap periode
4.
Rata – rata perubahan
5.
Analisis perbandingan
4.
STRUKTUR
DARI BEBERAPA MODEL YANG BERHASIL DAN METODOLOGINYA
·
Kategori-kategori
Model
Kategori
|
Proses dan Tujuan
|
Teknik yang Digunakan
|
Optimalisasi masalah
sebagai alternatif
|
Menemukan solusi
terbaik dari beberapa alternatif yang ada
|
Tabel keputusan, pohon
keputusan
|
Optimalisasi melalui
algoritma
|
Menemukan solusi yang
terbaik dari sejumlah besar alternatif dengan menggunakan proses pendekatan
step by step
|
Model pemrograman matematika
linier dan model jaringan
|
Optimalisasi dengan
rumusan analitik
|
Menemukan solusi terbaik dalam satu langkah dengan
menggunakan suatu rumus
|
Beberpaa model
inventory
|
Simulasi
|
Menemukan satu solusi
terbaik diantara berbagai alternatif yang dipilih dengan menggunakan
eksperimen
|
Beberapa tipe simulasi
|
Heuristik
|
Menemukan satu solusi
yang cukup baik dengan menggunakan aturan-aturan
|
Pemrograman heuristik,
sistem pakar
|
Model-model prediktif
|
Memprediksi masa depan
untuk skenario yang ditentukan
|
Model forecasting,
analisisi markov
|
Model-model lainnya
|
Memecahkan kasus what-if dengan menggunakan
rumus
|
Pemodelan keuangan
|
5. ANALISIS KEPUTUSAN
Keputusan yang
melibatkan jumlah alternatif yang terbatas. Ada 2 kasus: single goal dan multiple
goals.Kondisi untuk single goal dapat dimodelkan menggunakan table keputusan
dan pohon keputusan. Sedang untuk multigoal ada beberapa teknik.
Tabel keputusan
merupakan metode untuk organisir informasi secara sistematis.
Rencana investasi sebuah perusahaan dengan
pertimbangan pada 3 alternatif, yaitu :
1.
obligasi
2.
saham
3.
certificate deposit
Tujuan perusahaan adalah
memaksimalkan investasi setelah satu tahun. Hasilnya tergantung pada kondisi
alamiah (keadaan ekonomi masa mendatang) dengan pertumbuhan ekonomi secara
kuat, stagnan atau inflasi. Hasil analisis pakar adalah sebagai berikut :
Keadaan
|
Obligasi (%)
|
Saham (%)
|
Deposito (%)
|
Ekonomi kuat
|
12
|
15
|
6,5
|
Ekonomi stagnan
|
6
|
3
|
6,5
|
Inflasi
|
3
|
-2
|
6,5
|
Metode yang digunakan untuk penyelesaian
masalah ini menggunakan analisis resiko. Diasumsikan pakar memberikan estimasi
pertumbuhan 50%, stagnan 30% dan inflasi 20% maka dapat dibuat table keputusan
sebagai berikut :
Keadaan
|
Pertumbuhan 0,5(%)
|
Stagnasi
0,30(%)
|
Inflasi
0,20(%)
|
Nilai Ekspektasi
|
Obligasi
|
12
|
6
|
3
|
8,4
|
Saham
|
15
|
3
|
-2
|
8,0
|
Deposito
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
6,5
|
8,4 adalah nilai maksimum yang diperoleh.
6.
POHON KEPUTUSAN
Pohon keputusan adalah salah satu
metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi oleh
manusia. Pohon keputusan adalah model prediksi menggunakan struktur pohon atau
struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi
pohon keputusan dan aturan-aturan keputusan. Manfaat utama dari penggunaan
pohon keputusan adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang
kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih
menginterpretasikan solusi dari permasalahan.
Pohon Keputusan juga berguna untuk
mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon
variabel input dengan sebuah variabel target. Pohon keputusan memadukan antara
eksplorasi data dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai langkah awal
dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari
beberapa teknik lain. Sering terjadi tawar menawar antara keakuratan model
dengan transparansi model. Dalam beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah
klasifikasi atau prediksi adalah satu-satunya hal yang ditonjolkan, misalnya
sebuah perusahaan direct mail membuat sebuah model yang akurat untuk memprediksi anggota mana yang
berpotensi untuk merespon permintaan, tanpa memperhatikan bagaimana atau
mengapa model tersebut bekerja.
Kelebihan Pohon Keputusan
Kelebihan dari metode pohon keputusan adalah:
- Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya kompleks dan sangat global, dapat diubah menjadi lebih simpel dan spesifik.
- Eliminasi perhitungan-perhitungan yang tidak diperlukan, karena ketika menggunakan metode pohon keputusan maka sample diuji hanya berdasarkan kriteria atau kelas tertentu.
- Fleksibel untuk memilih fitur dari internal node yang berbeda, fitur yang terpilih akan membedakan suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain dalam node yang sama. Kefleksibelan metode pohon keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan jika dibandingkan ketika menggunakan metode penghitungan satu tahap yang lebih konvensional
- Dalam analisis multivariat, dengan kriteria dan kelas yang jumlahnya sangat banyak, seorang penguji biasanya perlu untuk mengestimasikan baik itu distribusi dimensi tinggi ataupun parameter tertentu dari distribusi kelas tersebut. Metode pohon keputusan dapat menghindari munculnya permasalahan ini dengan menggunakan criteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak mengurangi kualitas keputusan yang dihasilkan.
Kekurangan Pohon Keputusan
- Terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan criteria yang digunakan jumlahnya sangat banyak. Hal tersebut juga dapat menyebabkan meningkatnya waktu pengambilan keputusan dan jumlah memori yang diperlukan.
- Pengakumulasian jumlah eror dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan yang besar.
- Kesulitan dalam mendesain pohon keputusan yang optimal.
- Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon keputusan sangat tergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.
7. OPTIMISASI PEMROGRAMAN MATEMATIKA
Digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah
manajerial, untuk mengalokasikan resources yang terbatas (misal tenaga kerja,
modal, mesin, atau air) diantara sekian banyak aktivitas untuk mengoptimalkan
tujuan yang ditetapkan. Pemrograman
linier adalah salah satu teknik yang cukup terkenal dalam perhitungan
optimalisasi pada pemrograman matematika. Karakteristik pemrograman linier
antara lain :
1.
Terbatasnya
jumlah sumber daya ekonomi yang tersedia untuk dialokasikan
2.
Sumber daya yang
digunakan untuk memproduksi produk atau jasa
3.
Ada dua atau
lebih cara dimana sumber daya dapat digunakan, masing-masing disebut solusi
atau program.
4.
Masing-masing
aktivitas (produk atau jasa) dimana sumber daya digunakan menghasilkan tujuan
5.
Alokasi biaya
dibatasi pada beberapa batasan dan persyaratan yang disebut konstrain.
Model Optimisasi adalah model yang
memilih solusi terbaik dari berbagai alternatif, dimana masalahnya harus
terstruktur sangat baik. Model Suboptimisasi, sering disebut satisficing
model, yang memungkinkan manajer memasukkan serangkaian keputusan dan model
akan memproyeksikan hasilnya, dimana model tersebut menyerahkan tugas kepada
manajer untuk mengidentifikasi keputusan yang akan menghasilkan hasil terbaik.
Manajer yang menggunakan model matematika
dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
- Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik
- Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun
- Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa depan – yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain
- Model lebih murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk.
Adapun
kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model matematik adalah:
- Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi
- Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat.
8. METODE PENCARIAN PEMECAHAN MASALAH
Pemecahan
masalah didefinisikan sebagai respon terhadap
suatu hal yang berjalan baik maupun berjalan buruk. masalah (problem) merupakan
suatu keadaan atau kejadian yang merugikan atau berpotensi akan merugikan bagi
perusahaan dengan cara negatif atau sebaliknya, yaitu hal yang menguntungkan
atau berpotensi menguntungkan bagi perusahaan dalam cara yang positif.
Pembuatan Keputusan
Analitis tergantung pada informasi yang dipilih secara sistematisdan
dievaluasi dengan sistematis pula dengan cara memperkecil
alternatif-alternatif yang ada serta membuat suatu keputusan berdasarkan
keputusan tersebut. Pembuatan Keputusan
Heuristik, pembuatan keputusan yang menggunakan heuristik membuat
keputusan dengan bantuan beberapa petunjuk (petunjuk praktis), meskipun mereka
tida selalu diterapkan secara konsisten atau sistematis.
Ada
berbagai macam jenis masalah, yaitu:
1.
Masalah terstruktur, yaitu masalah yang memiliki
elemen-elemen yang saling berhubungan di mana masing-masing elemen dan
hubungannya dapat difahami oleh manajer.
2. Masalah semi
terstuktur, yaitu masalah yang sebagian elemennya difahami dan sebagian lagi
tidak difahami oleh manajer
3. Masalah tidak
terstruktur, yaitu masalah yang elemen-elemennya atau hubungan antarelemennya
tidak difahami oleh manajer.
Dalam penyelesaian suatu masalah terdapat tiga fase penyelesaian
masalah yaitu :
1.
Kercedasan
Kecerdasan adalah
kesadaran mengenai suatu masalah atau peluang. Dalam hal ini, pembuat keputusan
berupaya mencari lingkungan bisnis internal dan eksternal, memeriksa
keputusan-keputusan yang yang perlu dibuat, dan masalah-masalah yang perlu
diatasi. Mencari lingkungan yang kondusif untuk mendadpatkan
suatu solusi.
2.
Perancangan
Dalam fase perancangan,
pembuat keputusan merumuskan suatu masalah dan menganalisis sejumlah solusi
alternatif. Menciptakan,
mengembangkan dan menganalisais tindakan-tidakan yang mungkin dilakukan.
3.
Pemilihan
Dalam pemilihan fase ini, pembuat
keputusan memilih solusi masalah atau peluang yang ditandai dalam fase
kecerdasan. Memilih
tindakan tertentu dari berbagai kemungkinan yang ada
4.
Aktivitas meninjau ulang, Menilai kembali
pilihan atau keputusan yang telah diambil.
KERANGKA
KERJA PEMECAHAN MASALAH
Ada
dua kerangka yang digunakan dalam pemecahan masalah, yaitu model sistem dan
model lingkungan. Model/pendekatan sistem berupa kerangka kerja perusahaan
sebagai suatu sistem. Dalam kerangka ini, elemen-elemen penting diidentifikasi,
termasuk aliran data, informasi dan keputusan-keputusan yang menghubungkan
elemen-elemen tersebut. dalam Proses pemecahan masalah dikelompokkan dalam 3
fase, yaitu:
1. Fase pertama, yaitu fase upaya persiapan
2.
Fase kedua, yaitu fase upaya definisi atau penentuan
3.
Fase ketiga, yaitu fase upaya solusi
Model
lingkungan digunakan untuk dapat memahami lingkungan perusahaan
dan interaksi antara perusahaan dan masing-masing elemen lingkungan dalam
bentuk aliran sumber daya.
Metode yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah-masalah Semiterstruktur.Dengan menggunakan keputusan
kriteria ganda sebagai metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah-masalah
semiterstruktur. Dalam membentuk model keputusan-keputusan serialitas mungkin,
peneliti mengembangkan beberapa pendekatan untuk mengevaluasi tujuan ganda atau
masalah-masalah kriteria ganda. Pendekatan kritera ganda memungkinkan pembuat
keputusan menyusun prioritas mereka serta memungkinkan ditampilkannya analisis
sensitifitas dengan menanyakan jenis pertanyaan Bagaimana jika? Metode ini
meliputi metode-metode pembobotan, pendekatan batasan konjungtif, pemrosesan
hierarki analitis, dan pemrograman tujuan.
Selama proses pemecahan masalah, menejer akan terlibat dalam pengambilan
keputusan, yaitu suatu aksi atau tindakan memilih dari berbagai alternatif
tindakan. Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih yang biasanya
pemecahan satu masalah akan membutuhkan atau menghasilkan beberapa keputusan.
Membedakan istilah pemecahan masalah dan pengambilan keputusan bisa sangat
membingungkan. Satu cara untuk dapat membedakan keduanya adalah dengan
memeriksa tahapan-tahapan atau fase-fase proses keputusan. Fase ini adalah
inteligensi, perancangan, pemilihan dan peninjauan (implementasi).
9. MENDEFINISIKAN MASALAH DAN STRUKTURNYA PEMROGRAMAN HEURISTIC
Heuristik berasal dari
bahasa Yunani dari kata discovery yaitu aturan keputusan yang mengatur
bagaimana sebuah masalah harus dipecahkan. Biasanya heuristik dikembangkan
berdasarkan basis analisis yang solid terhadap masalah. Contoh-contoh
pemrograman heuristik dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Contoh
Masalah
|
Penyelesaian
Masalah
|
Pekerjaan berurutan
melalui sebuah mesin
|
Melakukan pekerjaan
yang pertama dan memerlukan least time
|
Pembelian saham
|
Jika rasio harga
dibandingkan pengeluaran lebih dari 10, tidak membeli saham
|
Travel
|
Tidak menggunakan
jalan bebas hambatan antara jam 8 dan 9 pagi
|
Investasi kapital pada
proyek berteknologi tinggi
|
Mempertimbangkan
proyek dengan periode pengembalian estimasi kurang dari 2 tahun
|
Pembelian sebuah rumah
|
Membeli hanya di
lingkungan yang strategis, tapi hanya membeli dalam rentang harga yang lebih
rendah.
|
Pengambil keputusan menggunakan heuristik atau aturan utama dengan berbagai
alasan yang masuk akal. Sebagai contoh, pengambil keputusan dapat menggunakan
sebuah heuristik jika mereka tidak mengetahui cara terbaik untuk memecahkan
masalah atau jika teknik optimalisasi belum dilakukan. Proses heuristik dapat
dijelaskan sebagai pengembangan berbagai aturan untuk membantu memecahkan
masalah-masalah rumit atau sub masalah final dengan menemukan jalur yang paling
menjanjikan dalam mencari solusi, menemukan cara-cara mendapatkan dan
menginterpretasi informasi yang senantiasa berubah, dan kemudian mengembangkan
metode-metode yang memimpin kepada satu algoritma komputasional atau solusi
umum.
Kapan
Menggunakan Heuristic:
1. Input data tidak pasti atau terbatas.
2. Kenyataan yang ada terlalu kompleks sehingga model optimasi menjadi terlalu disederhanakan.
3. Metode yang handal dan pasti tak tersedia.
4. Waktu komputasi untuk optimasi terlalu lama.
5. Adanya kemungkinan untuk meningkatkan efisiensi proses optimasi (misal, dengan memberikan solusi awal yang baik menggunakan heuristic)
6. Masalah-masalah yang diselesaikan seringkali (dan berulang-ulang) dan menghabiskan waktu komputasi.
7. Permasalahan yang kompleks yang tidak ekonomis untuk optimasi atau memakan waktu terlalu lama dan heuristic dapat meningkatkan solusi yang tak terkomputerisasi.
8. Di saat pemrosesan simbolik lebih banyak dilibatkan daripada pemrosesan numerik (dalam ES)
1. Input data tidak pasti atau terbatas.
2. Kenyataan yang ada terlalu kompleks sehingga model optimasi menjadi terlalu disederhanakan.
3. Metode yang handal dan pasti tak tersedia.
4. Waktu komputasi untuk optimasi terlalu lama.
5. Adanya kemungkinan untuk meningkatkan efisiensi proses optimasi (misal, dengan memberikan solusi awal yang baik menggunakan heuristic)
6. Masalah-masalah yang diselesaikan seringkali (dan berulang-ulang) dan menghabiskan waktu komputasi.
7. Permasalahan yang kompleks yang tidak ekonomis untuk optimasi atau memakan waktu terlalu lama dan heuristic dapat meningkatkan solusi yang tak terkomputerisasi.
8. Di saat pemrosesan simbolik lebih banyak dilibatkan daripada pemrosesan numerik (dalam ES)
Aplikasi heuiristik
cocok untuk situasi-situasi sebagai
berikut :
1.
Data input tidak
pasti atau terbatas
2.
Realitas terlalu
kompleks, sehingga model optimalisasi tidak dapat digunakan
3.
Algoritma eksak
yang reliabel tidak tersedia
4.
Masalah-masalah
kompleks tidak ekonomis untuk optimalisasi atau simulasi atau memerlukan waktu
komputasi yang berlebihan
5.
Memungkinkan
untuk efisiensi proses optimalisasi
6.
Pemrosesan
simbolik daripada numerik dilibatkan
7.
Keputusan harus
dibuat dengan cepat dan komputerisasi tidak layak
Keuntungan heuristik :
1.
Mudah dipahami
dan karena itu lebih mudah untuk diimplementasikan dan dijelaskan
2.
Membantu
orang-orang untuk kreatif dan mengembangkan heuristik untuk masalah-masalah
lain
3.
Menghemat waktu
formulasi
4.
Menghemat
persyaratan pemrograman komputer dan persyaratan penyimpanan
5.
Menghasilkan
banyak solusi yang dapat diterima
Keterbatasan heuristik :
1.
Tidak dapat
menjamin solusi optimal, kadang-kadang batasan mengenai nilai obyektif sangat
buruk.
2.
Mungkin terlalu
banyak perkecualian pada aturan-aturan yang tersedia
3.
Kesalingtergantungan
dari statu bagian sebuah sistem Madang-kadang dapat berpengaruh besar pada
sistem keseluruhan.
10. SIMULASI
Simulasi adalah sebuah teknik untuk melakukan eksperimen dengan sebuah
komputer pada sebuah model dari sebuah sistem manajemen. Simulasi merupakan
model DSS yang paling umum digunakan. Simulasi merupakan suatu model
deskriptif. Tidak ada pencarian otomatis untuk suatu solusi yang optimal. Model
simulasi menggambarkan atau memprediksi karakteristik suatu sistem di bawah
kondisi yang berbeda.
Proses simulasi biasanya mengulangi sebuah eksperimen, berkali-kali untuk
mendapatkan estimasi mengenai efek keseluruhan dari tindakan-tindakan. Simulasi
lebih bersifat deskriptif (menjelaskan) daripada tool normatif; sehingga tak
ada pencarian otomatis untuk solusi optimal. Simulasi memperkirakan karakteristik
sistem tertentu pada berbagai
keadaan yang berbeda-beda. Sekali karakteristik ini diketahui, alternatif
terbaik dari alternatif yang ada dapat dipilih. Simulasi digunakan bilamana permasalahan yang
ada terlalu kompleks/sulit bila diselesaikan dengan teknik optimasi numerik
(misalnya LP). Kompleksitas disini berarti bahwa permasalahan tadi tak bisa
dirumuskan untuk optimasinya atau perumusannya terlalu kompleks.
Keuntungan
Simulasi:
1. Teori simulasi relatif mudah dan bisa langsung diterapkan.
2. Model simulasi mudah untuk menggabungkan berbagai hubungan dasar dan ketergantungannya.
3. Simulasi lebih bersifat deskriptif daripada normatif
4. Modelnya dibangun berdasarkan perspektif manajer dan berada dalam struktur keputusannya
5. Simulasi dapat mengatasi variasi yang berbeda-beda dalam pelbagai jenis masalah
6. Sebagai sifat alamiah simulasi, kita dapat menghemat waktu
Kerugian Simulasi:
1. Tak menjamin solusi yang optimal.
2. Membangun model simulasi seringkali memakan waktu lama dan membutuhkan biaya.
3. Solusi dan inferensi dari satu kasus simulasi biasanya tak bisa ditransfer ke permasalahan yang lain.
4. Simulasi terkadang begitu mudah diterima oleh manajer sehingga solusi analitis yang dapat menghasilkan solusi optimal malah sering dilupakan.
1. Teori simulasi relatif mudah dan bisa langsung diterapkan.
2. Model simulasi mudah untuk menggabungkan berbagai hubungan dasar dan ketergantungannya.
3. Simulasi lebih bersifat deskriptif daripada normatif
4. Modelnya dibangun berdasarkan perspektif manajer dan berada dalam struktur keputusannya
5. Simulasi dapat mengatasi variasi yang berbeda-beda dalam pelbagai jenis masalah
6. Sebagai sifat alamiah simulasi, kita dapat menghemat waktu
Kerugian Simulasi:
1. Tak menjamin solusi yang optimal.
2. Membangun model simulasi seringkali memakan waktu lama dan membutuhkan biaya.
3. Solusi dan inferensi dari satu kasus simulasi biasanya tak bisa ditransfer ke permasalahan yang lain.
4. Simulasi terkadang begitu mudah diterima oleh manajer sehingga solusi analitis yang dapat menghasilkan solusi optimal malah sering dilupakan.
Metodologi Simulasi
- Definisi masalah.
- Membangun model simulasi.
- Testing dan validasi model.
- Desain percobaan.
- Melakukan percobaan.
- Evaluasi hasil.
- Implementas.
4 komentar:
terimakasih informasinya. sangat membantu tugas kuliah saya :)
makasih atas mataerinya
Makasih,, Untuk Referensinya gak ada gan?
terimakasih infonya bermanfaat, jika ingin mencari info seputar bisnis silahkan kunjungi web saya http://countingstars3912.blogspot.com
Posting Komentar